Awas! Inilah 7 Efek Buruk Smartphone & Internet Pada Anak

Hallo sobat teknohits dimanapun kamu berada kali ini mimin akan memberikan informasi penting nih untuk kamu yang mempunyai anak dirumah dan setiap harinya selalu bermain smartphone karena itu sangat tidak baik lho sobat.

Bermain gadget yang berlebihan tentu saja tidak baik apalagi untuk anak anak. pasti ada dampak buruk yang ditimbulkan apalagi saat masa pandemi saat ini waktu bermain anak akan terganggu dan cenderung menghabiskan waktunya untuk bermain gadget.

Para ahli menilai penggunaan internet dan gawai (gadget) saat ini semakin mengkhawatirkan, terlebih pada masa pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Rumah Sakit Pondok Indah- Puri Indah, Meriyati M.Psi, Psi dalam diskusi daring bertauk Kesehatan Mental Anak dan Remaja di masa Pandemi.

Selain digunakan oleh mereka saat ada jadwal belajar online, biasanya anak dan remaja memakai gawai untuk aktivitas lainnya seperti bermain games, berselancar di sosial media, dan lain sebagainya. Bahkan, enggak sedikit yang setiap waktu di hari-harinya tidak lepas dari penggunaan gawai (gadget).

Meriyati mengungkap, terdapat dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak.

Dampak positif internet dan gawai (gadget) :

– Update informasi

– Mempermudah interaksi

– Mempersingkat waktu dan jarak

– Alat rekreasi

Dampak negatif internet dan gadget:

  • – Kurang konsentrasi
  • – Kurang sosial
  • – Kurang motivasi
  • – Akses informasi tanpa seleksi
  • – Tidak menjadi diri sendiri
  • – Malas gerak

Enggak ca itu, ditambahkan Meriyati, penggunaan gadget juga sangat mungkin berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka. Berikut beberapa efek buruk yang bisa terjadi jika anak-anak terpapar gawai dalam jangka waktu yang panjang.

1. Cyber bullying

Pengaruh kesehatan mental sebab penggunaan internet dan gawai yang berlebihan pertama yaitu cyber bullying. Dalam hal tersebut, enggak cuma seseorang dapat jadi korban pembulian yang dilakukan oleh orang lain melalui gadget. tapi, internet juga memperbesar risiko seseorang menjadi pelaku pembulian.

2. Adiksi (kecanduan)

Pengaruh kesehatan mental yang kedua sangat berpotensi akibat penggunaan gawai dan internet yang berlebihan, adalah kecanduan terhadap berbagai kegiatan yang dapat dilakukan lewat internet dan gadget. Seperti kecanduan games, internet, sosial media dan juga online shopping.

Bila hal tersebut enggak segera disadari dan dibenahi oleh orangtuanya, maka kecanduan-kecanduan tersebut dapat merugikan anak-anak dan orang lain. Misalnya seperti kasus seorang remaja (kelas 2 SMP) asal Sidoarjo, Jawa Timur yang rela mencuri dan membakar rumah tetangganya akibat kecanduang game online.

Ia membakar rumah tetanggnya lantara tidak mendapatkan uang untuk isi ulang atau top up game online, pada 8 Mei 2021 lalu.

3. Gangguan pola makan dan tidur

Pengaruh kesehatan mental selanjutnya yang jarang disadari oleh banyak orang yaitu gangguan pola makan dan tidur akibat berlebihan dalam menggunakan internet dan gadget. Padahal, pola makan tepat waktu dan tidur yang cukup akan menunjang kesehatan mental serta fisik anak. Apalagi, umumnya keseringan menggunakan gadget membuat seseorang malas sekali bergerak (mager).

4. Depresi

Depresi jadi gangguan atau dampak kesehatan mental selanjutnya akibat internet berlebihan. Mengapa demikian? Karena, hampir segala hal yang terdapat di internet dan tersaji di gadget yang kita punya enggak ada filter atau penyaring instan, mana yang anak-anak butuhkan dan tidak dibutuhkan. Mana yang akan mengganggu dan mana yang bermanfaat. Aktivitas dan tindakan tidak menjadi diri sendiri itu juga akhirnya nanti akan berakibat pada depresi, jika tidak segera dihindari.

5. Cemas

Rasa cemas pula adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang sering dialami oleh siapa saja yang berlebihan dalam menggunakan internet dan gawai, termasuk anak-anak. Meriyati menjelaskan, rasa cemas akibat penggunaan internet tersebut bisa bersumber dari banyak faktor. Terutama dari informasi yang mereka baca di media sosial.

Apalagi, tidak semua media sosial memberikan kabar atau informasi yang benar. Ada saja informasi yang keliru dan diambil begitu saja oleh anak-anak, dan memicu kecemasan personal.

6. Keluhan fisik tanpa latar belakang medis

Meriyata berkata, pengaruh penggunaan internet dan gawai berlebihan ini bisa membuat anak-anak mengeluhkan banyak hal. Berkaitan dengan dampak negatif tidak menjadi diri sendiri, anak-anak mungkin saja selalu melihat sesuatu yang bagus atau baik-baik di media sosial mengenai temannya.

Baik itu secara materil maupun fisik temannya yang tampak lebih bagus menurut anak Anda. Ini akan menjadi pemicu anak-anak mengeluhkan kenapa fisiknya tidak “sesempurna” temannya itu.

7. Gangguan psikotik

Pengaruh penggunaan internet dan gawai berlebihan di anak-anak berikutnya adalah gangguan psikotik. Gangguan psikotik yaitu sebuah kondisi di mana anak-anak akan mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi.

Itu berarti, mereka akan sulit bedakan apa yang kudu mereka kerjakan di kehidupan nyatanya sehari-hari, dan asik dengan imajinasinya melalui informasi di internet. Hasilnya, anak-anak suka sekali berkhayal tanpa tindakan, rebahan tanpa aksi, dan ada saja yang melakukan aktivitas yang sama seperti yang ia lihat di internet tanpa memilahnya lagi