Awas! Banyak Penipuan Online Shop

Seiring perkembangan teknologi dibarengi juga dengan pandemi COVID-19 yang belum selesai selama dua tahun ini membuat peningkatan pengguna internet yang cukup pesat.

Itu membuat mayoritas masyarakat Indonesia lebih memanfaatkan media online ketimbang offline salah satu aktivitas itu adalah belanja. karena saat ini lebih banyak yang belanja online dan cenderung meniggalkan pasar konvesional.

Tren belanja online terus mengalami kenaikan sebab pandemi Covid-19 yang belum juga usai. Oleh sebab itu konsumen kudu makin cerdas saat berbelanja dan mewaspadai penipuan via online shop. “Jadi konsumen seharusnya enggak mudah percaya dengan harga yang terlalu murah,” ujar Online Business Expert Michael Sugiharto dalam siaran persnya.

Selain itu, Michael sarankan supaya konsumen selalu bandingkan harga barang di satu lapak online dengan lapak lainnya. Dengan begitu konsumen bisa mengetahui harga wajar barang tersebut. “Berikutnya, perhatikan pula perilaku penjual. Bila berniat menipu, umumnya penjual memaksa pembeli untuk segera membayar,” ungkap Michael.

Michael pula mengatakan, pembeli dapat memastikan jejak digital penjual. Contohnya dengan pengecekan nomor rekening penjual di situs milik Kominfo, cekrekening.id. Di tengah kemudahan transaksi online saat ini, pembeli pula harus penyakit kewajiban untuk mewaspadai ancaman kebocoran data pengguna.

Pengamat IT sekaligus CEO & Chief Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah mengatakan, kebocoran data pengguna bisa terjadi akibat pengguna itu sendiri. “Selain pihak aplikasi, pengguna perlu mengamankan data dan akunnya,” kata Ruby.

Ruby sarankan supaya kita pengguna mencari tahu jenis autentifikasi aplikasi yang diunduh, menggunakan kata sandi yang tidak mudah dilacak, serta menghindari pengunduhan aplikasi yang tidak resmi. “Selanjutnya, sistem operasi aplikasi gadget dan PC sebaiknya diperbarui secara berkala,” ungkap Ruby.