Tahukah Kamu Asal Usul Kehidupan Di Bumi? Ternyata Begini Sejarahnya

Indonesia adalah suatu negara dengan penduduk yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, namun apakah dari sekian banyak sobat teknohits ada yang tahu asal usul atau sejarah Bumi ini terbentuk? Kalau belum, yuk kita ulas bareng.

 

Ilmuwan Nir Goldman dari Lawrence Livermore dan peneliti University of Ontario Institute of Technology Isaac Tamblyn melakukan penelitian tentang asal usul kehidupan yang ada di Bumi, dan ternyata para Ilmuan tersebut menyatakan bahwa asal usul kehidupan di Bumi disebabkan oleh sebuah tabrakan komet diluar angkasa loh sobat teknohits.

Menurut Scienceagogo, Mereka menunjukkan bagaimana dampak komet dengan permukaan planet bisa menyediakan pasokan energi terkait reaksi air, ammonia, methanol dan karbondioksida. laporan peneliti diterbitkan dalam The Journal of Physical Chemistry A.

Goldman menyatakan “Fluks bahan organik ke Bumi melalui komet dan asteroid selama periode pemboman berat mungkin setinggi 10 triliun kilogram per tahun. Ini memberikan sampai beberapa kali lipat massa yang lebih besar dari organik,”

 

Ilmuan tersebut telah menggunakan simulasi dampak peristiwa komet. Mereka menemui bahwa suhu ekstrem dan tekanan yang dihasilkan bisa menghasilkan komponen organik pembangun kehidupan, seperti protein dan DNA serta RNA. Goldman juga menggambarkan bahwa komet melewati atmosfer Bumi dan terjadi proses pemanasan secara eksternal. Namun, bagian internal komet dipercaya masih tetap dingin. Kemudian, gelombang kejut bisa menciptakan tekanan intens dan temperatur.

 

Proses itu bisa mempengaruhi reaksi kimia dalam komet sebelum berinteraksi dengan lingkungan planet. Sebuah tabrakan yang terjadi, di mana benda ekstraterestrial dengan kandungan es ini bersentuhan dengan atmosfer planet, maka bisa menghasilkan kondisi termodinamika kondusif hingga sintesis organik. Proses tersebut mengakibatkan konsentrasi spesies organik yang bisa dikirim ke Bumi. “Data ini sangatlah penting dalam memahami peran komet dalam pembentukan senyawa untuk membangun kehidupan di awal Bumi dan (kemungkinan) planet planet untuk eksperimen masa depan,” jelas Goldman.

Ilmuwan telah menggunakan simulasi dampak peristiwa komet. Mereka menemukan bahwa suhu ekstrem dan tekanan yang dihasilkan bisa menghasilkan komponen organik pembangun kehidupan, seperti protein dan DNA serta RNA. Goldman juga menjelaskan bahwa komet melewati atmosfer Bumi dan terjadi proses pemanasan secara eksternal. Namun, bagian internal komet dipercaya masih tetap dingin. Kemudian, gelombang kejut bisa menciptakan tekanan intens dan temperatur.

 

Proses tersebut bisa mempengaruhi reaksi kimia dalam komet sebelum berinteraksi dengan lingkungan planet. Sebuah tabrakan yang terjadi, di mana benda ekstraterestrial dengan kandungan es ini bersentuhan dengan atmosfer planet, maka bisa menghasilkan kondisi termodinamika kondusif hingga sintesis organik. Goldman menambahkan. “Proses ini mengakibatkan konsentrasi spesies-spesies organik yang bisa dikirim ke Bumi. “Data ini sangat penting dalam memahami peran komet dalam pembentukan senyawa untuk membangun kehidupan di awal Bumi dan (kemungkinan) planet-planet untuk eksperimen masa depan,”