Chipset Samsung Exynos 9610 | Ada yang Lebih Gahar?

Hallo sobat teknohits kali ini mimin akan coba membahas smartphone asal Korea Selatan yaitu samsung. meskipun mimin bukan pengguna ponsel ini akan tetapi timbul ketertarikan ketika samsung merilis sebuah chipset gila yaitu Exynos 9610 dan dimasukkan kedalam beberapa smartphone buatannya.

Sebetulnya chipset Exynos 9610 ini sama saja seperi kebanyakan chipset lain karena chipset baru dari samsung ini pula menawarkan hal yang cukup membuat kaget para penggunanya. Bahkan dalam beberapa sektor. Chipset ini telah ditawarkan apa yang belum diberikan pada chipset menengah lain yang sudah beredar.

Dalam kaca mata mimin, chipset buatan samsung ini sudah mempunyai upaya yang sangat keras untuk membawa berbagai macam fitur premium ke kelas menengah. Salah satunya yaitu, chipset Exynos 9610 ini telah memakai manufaktur 10 nm, sebagaimana yang dipakai pada chipset kelas atas seperti Exynos 9810 dan Snapdragon 845.

Itu berarti, dengan manufaktur yang lebih kecil ini, chipset Exynos akan bisa bekerja secara efisien dan lebih hemat daya dibandingkan dengan chipset sekelasnya, yaitu Snapdragon 660 yang masih menggunakan pabrikasi 14 nm atau MediaTek Helio P70 yang masih memakai pabrikasi 12 nm.

Selain itu pula, Samsung telah menyusupi chipset andalannya di kelas menengah tersebut dengan GPU yang serupa pada Exynos 9810, yakni ARM Mali G72 MP3. Bagi yang belum tahu, chipset Exynos 9810 ini merupakan salah satu chipset yang diandalkan Samsung pada smartphone flagship-nya, Samsung Galaxy S9.

Enggak cuma itu, chipset ini pula telah mencuri kemampuan ISP (Image Signal Processor) atau pemroses sinyal gambar (untuk kamera) dari Galaxy S9 dengan membawa beberapa fitur slow-motion ke perangkat menengah.

Namun tentu saja, ada yang sedikit di turunkan dari ISP Galaxy S9, di mana chipset ini hanya mampu mengambil video slow-motion 480 fps (frame per second) untuk kualitas Full HD dan 120 fps untuk kualitas 4K, sementara Galaxy S9 bisa merekam super slow-motion hingga 960 fps.

Secara teknis, chipset Exynos 9610 juga dilengkapi dengan dukungan CPU berkecepatan lebih tinggi dibandingkan chipset setara lainnya. Berbeda dari chipset menengah generasi sebelumnya, Samsung telah menggunakan empat buah ARM Cortex-A73 yang digabungkan dengan empat buah ARM Cortex-A53.

ARM Cortex-A73 yang digunakan Samsung memiliki kecepatan maksimal hingga 2,3 GHz dan dirancang sebagai inti untuk menangani tugas-tugas yang membutuhkan kinerja tinggi. Sementara itu, ARM Cortex-A53 memiliki kecepatan 1,6 GHz dan bertugas untuk menangani tugas harian biasa agar lebih hemat daya.

Dengan kombinasi delapan inti dari ARM Cortex ini, chipset Exynos 9610 bisa mencapai angka 145.070 saat diuji dengan AnTuTu. Sebagai catatan, uji coba ini dilakukan oleh TechRadar pada Galaxy A50 yang notabene menggunakan chipset tersebut.

Secara garis besar, skor ini cukup setara dengan angka yang dihasilkan oleh chipset Snapdragon 660 yang berkisar antara 130 ribuan hingga 140 ribuan, Kirin 710 yang bisa mencapai skor di kisaran 139 ribuan hingga 143 ribuan ataupun MediaTek Helio P70 yang bisa mencapai skor di antara angka 140 ribuan.

Namun jika dibandingkan dengan Snapragon 675 dari Qualcomm, chipset ini kalah telak, karena chipset generasi penerus Snapdragon 660 ini mampu menembus angka 180.774 saat diuji di dalam smartphone baru Vivo, Vivo V15 Pro.

Di sektor modem yang digunakan, tidak ada yang spesial dalam chipset Exynos 9610. Seperti kebanyakan chipset menengah lainnya, chipset ini menggunakan modem LTE CAT 12 (download) dengan kecepatan hingga 600 Mbps dan LTE CAT 13 (upload) dengan kecepatan 150 Mbps.

Exynos 9610 memang bukan satu-satunya chipset bertenaga di kelas menengah. Akan tetapi, berdasarkan pengetahuan terbatas saya, chipset Exynos biasanya lebih “pas” untuk diintegrasikan di dalam smartphone Samsung ketimbang chipset lainnya.