5 Penelitian Bodoh Para Ilmuwan Di Dunia

Seiring berjalannya waktu ilmu pengetahuan terus berkembang pesat. Ini pula yang membuat para ilmuan di dunia berlomba untuk menciptakan atau mengembangkan berbagai jenis pengetahuan. Dari berbagai penelitian, tidak semua berjalan mulus. Ada beberapa penelitian yang tidanggap absurd alias tidak jelas.

Bahkan, banyak Ilmuwan membuat suatu penelitian aneh yang dianggap dapat membahayakan, dan penelitian tersebut tidak bisa diterima dengan akal sehat seperti halnya mencoba keluar angkasa menggunakan balon udara, berkomunikasi dengan makhluk Planet Mars, mengajarkan anjing cara membaca dan masih banyak lagi.

Dilansir dari listverse inilah 5 Penelitian Bodoh Para Ilmuwan Di Dunia

 

Ke Luar Angkasa dengan Balon Udara

Ke Luar Angkasa dengan Balon Udara
Sumber gambar: okezone

Percobaan ini dilakukan oleh ilmuwan James Glaisher dan Henry Coxwell pada 5 September 1862. Keduanya mencoba ke luar angkasa menggunakan balon udara. Perjalanan tersebut berubah menjadi bencana, kurang lebih delapan kilometer dari atas permukaan laut, suhu turun hingga -20ยบ celcius.

Hewan yang dibawa James sudah mati. Kurang lebih 1,6 kilometer setelahnya James dan Henry mulai sulit mengendalikan tubuhnya dan hampir pingsan. Di ketinggian 11 kilometer, beruntung Henry mampu menarik tuas yang membuat balon udara menurun. Keduanya selamat dari perjalanan itu. Tujuan James dan Henry melakukan perjalanan itu untuk meneliti unsur atmosfer yang dianggap misterius pada waktu itu.

 

Mengajari Anjing Membaca

Mengajari Anjing Membaca
Sumber gambar: idn times

Penelitian aneh ini dilakukan oleh Sir John Lubbock, salah satu ilmuwan terkenal di jaman Victoria (1837-1901). Ia merupakan penemu istilah neolitik dan paleolitik. Sir John Bollock juga yang membawa penemuan lampu Thomas Alva Edison ke Inggris. Namun, ada satu penelitian Lubbock yang terbilang aneh, dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengajari anjingnya membaca.

Lubbock percaya anjing bisa memahami bahasa kompleks, bukan hanya satu atau dua kata. Dia menulis kalimat di sebuah papan hitam dan membuat anjingnya melihat kalimat itu terus-menerus. Menurut Lubbock ia berhasil mengajari anjingnya cara membaca, meski demikian, tidak ada yang melanjutkan penelitian Lubbock sepeninggalnya.

 

Mengajak Bicara Mahkluk Mars

Peneliti bernama Giovanni Schiaparelli, pada 1888 mengumumkan penemuan canali di Mars. Dalam bahasa Italia, canali, berarti saluran, yang bisa berarti saluran air atau saluran berupa sinyal. Di negara-negara berbahasa Inggris kata itu dianggap sebagai canals yang berarti danau buatan.

Kabar itu menyebabkan berbagai usaha untuk berkomunikasi dengan makhluk mars. Salah satu yang paling besar dilakukan oleh perempuan kaya asal Perancis pada 1892. Perempuan itu mengeluarkan biaya besar untuk membangun jaringan komunikasi berupa kaca-kaca raksa di beberapa negara di dunia. Kaca itu akan memantulkan cahaya berupa sandi morse dan diarahkan ke Planet Mars. Tujuannya agar dibalas oleh makhluk mars. Belum sempat dipraktikkan, fakta baru menyatakan Planet Mars menjauhi bumi dan kaca-kaca tersebut tidak akan terlihat dari Mars.

 

Memakan Apapun yang ada di bumi

Willim Buckland juga merupakan salah satu ilmuwan yang hidup di jaman Victoria. Dia juga disebut satu-satunya orang yang terang-terangan dibenci oleh Charles Darwin. Dikenal sebagai ahli geologi dan palaentologi, William Buckland juga memiliki satu obsesi aneh. Dia ingin memakan apapun yang ada di bumi dan mencatat rasanya demi generasi selanjutnya.

William dilaporkan pernah memakan tikus, aligator, kencing kelelawar, anak anjing, landak goreng, porpoises (sejenis lumba-lumba), harimau, hingga jantung mendiang Rajang Louis XIV.

 

Wawancara dengan Telepati

Wawancara dengan Telepati
Sumber gambar: tempo

W.T. Stead merupakan editor dari The Pall Mall Gazette, koran harian sore di London yang terbiat antara 1865-1923. Stead dianggap sebagai individu yang memiliki kemampuan komunikasi sangat baik. Dengan kemampuannya, Stead mengklaim mampu berkomunikasi dengan orang menggunakan kekuatan pikiran.

Stead mengklaim mengirim pesan ke sekretarisnya menggunakan pikiran, memberi laporan kepada penulisnya meskipun terpisah negara, hingga mewawancarai politikus dengan kekuatan pikiran. Stead merupakan korban tenggelamnya Titanic pada 1912, jurnalis kepercayaanya mengklaim mendapat laporan peristiwa tenggelamnya kapal dari Stead saat kejadian berlangsung.