keberhasilan kabinet wilopo

keberhasilan kabinet wilopo

jawaban

Keberhasilan :
1. Melakukan pemilu
2. Memperketat impor
3. Memperkenalkan konsep balanced budget
4. Rasionalisasi angkatan bersenjata melalui modernisasi dan pengurangan personil
5. Menekan pengeluaran pemerintah

Kegagalan :
1. Adanya krisis ekonomi karena jatuhnya harga barang ekspor sementara kebutuhan barang impor terus meningkat
2. Terjadi defisit kas negara karena terjadi penurunan hasil panen sehingga harus mengimpor beras
3. Munculnya gerakan separatisme dan provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa karena ketidakpuasan alokasi dana ke daerah tertentu yg tidak seimbang
4. Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952
5. Terjadi peristiwa Tanjung Morawa
6. Adanya mosi tidak percaya dari serikat buruh tani

Kabinet Wilopo adalah kabinet ketiga setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat yang bertugas pada masa bakti 3 April 1952 hingga 30 Juli 1953. Kabinet Wilopo didemisionerkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 99 Tahun 1953 tertanggal 3 Juni 1953.

Wilopo merupakan salah satu tokoh menteri luar negei Republik Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 21 Oktober 1908. Beliau menjadi perdana menteri Indonesia yang ke 7 sejak tahun 1952 sampai tahun 1953. Bahkan Wilopo juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam kurun waktu 25 hari hingga kemudian digantikan oleh Moekarto Notowidigdo. Wilopo memiliki jabatan Menteri Luar Negeri RI tersingkat selama sejarah penjabatan Menteri Luar Negeri lainnya. Meskipun begitu, Wilopo mendirikan kabinetnya sendiri dengan nama Kabinet Wilopo. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo.

Di bawah ini terdapat program kerja kabinet wilopo yang meliputi :

Berupaya untuk mengembalikan Irian Barat agar kembali menjadi wilayah Republik Indonesia.

Mempersiapkan pemilihan umum.

Meningkatkan kesejahteraan dan keamanan.

Melakukan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Memperbarui bidang pengajaran dan pendidikan Indonesia.