Terungkap! Bukan Telinga, Gajah Mampu ‘Mendengar’ Melalui Kaki

Manusia mampun mendengar melalui indera pendengaran yang terletak di telinga, namun itu tidak berlaku bagi gajah meskipun ia memiliki telinga tapi indera pendengaran utamanya ternyata bukan disitu melainkan melalui kaki.

Gajah mempunyai sebuah indera pendengaran yang besar dan bisa mengirim suara jarak jauh. Spesies tersebut membikin berbagai suara, termasuk mendengus, mengaum, menangis, dan lainnya. tapi mereka juga menyematkan diri dalam bergemuruh lalu mereka mampu mendengar suara melalui cara yang tidak biasa.

Bukan cuma itu, tapi Gajah juga ternyata bisa ngobrol dan menerima suara frekuensi rendah yang mampu menempuh jarak sejauh 6 mil. Selanjutnya, tahukah Anda gajah menerima atau mendengar suara melaui kakinya?

Caitlin O’Connell-Rodwell, seorang ilmuan ahli biologi di Universitas Stanford di Palo Alto, California telah menemui jika vokalisasi & gerak kaki seekor gajah beresonansi di frekuensi gajah lainnya bisa dideteksi lewat tanah. Tulang telinga gajah yang membesar serta ujung syaraf yang sensitif di kaki dan trunk mereka, memungkinkan gajah untuk mendengar pesan ‘bawah tanah’ atau infrasonik.

Lalu stanford News menyatakan pada tahun 2001, “Para periset ingin tahu apa gajah akan merespons rekaman yang dimainkan melalui tanah dan mereka memasang pemancar seismik di fasilitas turis di Zimbabwe di mana delapan gajah muda terlatih ditempatkan.”

Ketika seekor gajah terseok-seok saat gelisah, ada tujuan yang lebih besar daripada hanya referensi gajah lain yang berada di sekitarnya, namun gajah itu juga menggunakan kata ganti gajah-gajah lainnya yang jauhnya beberapa mil yang berkomentar. Selain itu, gajah yang bergemuruh bisa melayani anggota keluarga yang jauh dari pandangannya.

Kemampuan menjawab seismik tersebut juga membantu gajah untuk bertahan. National Geographic pada 2004 melaporkan bahwa komunikasi jarak jauh dapat membantu anggota keluarga tetap terhubung bahkan ketika mereka terkenal dalam jarak yang jauh untuk menemukan makanan dan saat-saat langka. Komunikasi ini juga bisa menjadi persyaratan saat terjadi bahaya.

“Tika pemusnahan dilakukan di beberapa taman, gajah dapat dengan jelas mendeteksi dan mengidentifikasi suara gedebuk-gedebuk dari jarak sekira 80 sampai 90 mil (130 sampai 140 kilometer), mengidentifikasinya sebagai bahaya, dan mengambil jalan ke arah yang berlawanan,” tandasnya.