Teori Perubahan Sosial Menurut Emile Durkheim

Hello, Sobat Teknohits! Kali ini kita akan membahas tentang teori perubahan sosial menurut Emile Durkheim. Emile Durkheim adalah seorang sosiolog Perancis yang terkenal dengan teori fungsionalisme. Teori fungsionalisme sendiri berfokus pada bagaimana masyarakat dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan yang terorganisir dengan baik. Salah satu teori Durkheim yang terkenal adalah teori perubahan sosial. Bagaimana Durkheim menjelaskan perubahan sosial? Mari kita simak bersama-sama.

Teori Perubahan Sosial Menurut Emile Durkheim

Menurut Durkheim, perubahan sosial terjadi ketika masyarakat mengalami krisis yang diselesaikan melalui pembentukan nilai-nilai baru. Krisis tersebut dapat disebabkan oleh perubahan teknologi, politik, atau budaya. Ketika masyarakat tidak lagi dapat mengandalkan nilai-nilai lama, maka mereka akan mencari nilai-nilai baru yang dapat membantu mereka menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Bagi Durkheim, perubahan sosial tidak selalu berarti kemajuan. Ada perubahan sosial yang positif dan ada juga yang negatif. Perubahan sosial yang positif adalah perubahan yang membawa kemajuan bagi masyarakat dan memperbaiki kondisi sosial. Sedangkan perubahan sosial yang negatif adalah perubahan yang merusak nilai-nilai sosial dan memperburuk kondisi sosial.

Dalam teori perubahan sosialnya, Durkheim juga membedakan antara perubahan sosial kecil dan perubahan sosial besar. Perubahan sosial kecil adalah perubahan yang terjadi dalam lingkup kecil, seperti perubahan dalam keluarga atau komunitas. Sedangkan perubahan sosial besar adalah perubahan yang terjadi dalam skala besar, seperti perubahan dalam sistem politik atau ekonomi.

Menurut Durkheim, perubahan sosial besar dapat menghasilkan anomie, yaitu keadaan di mana masyarakat kehilangan panduan moral dan nilai-nilai yang biasa mereka andalkan. Anomie dapat menyebabkan kerusakan sosial yang serius, seperti kejahatan, bunuh diri, dan perpecahan sosial.

Untuk mengatasi anomie, Durkheim menyarankan agar masyarakat membentuk kesadaran kolektif yang baru. Kesadaran kolektif baru ini harus didasarkan pada nilai-nilai yang dapat membantu masyarakat menghadapi perubahan sosial dan mengatasi anomie. Durkheim juga menekankan pentingnya integrasi sosial dalam mengatasi perubahan sosial. Integrasi sosial dapat tercapai melalui pembentukan solidaritas sosial yang baru.

Dalam teori perubahan sosialnya, Durkheim juga menekankan pentingnya peran individu dalam perubahan sosial. Individu dapat menjadi agen perubahan sosial yang memperkenalkan nilai-nilai baru dan membantu masyarakat mengatasi anomie. Namun, individu juga harus memperhatikan nilai-nilai sosial yang sudah ada dan tidak merusak solidaritas sosial.

Bagi Durkheim, perubahan sosial adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari. Masyarakat akan selalu mengalami perubahan sosial karena adanya krisis yang memaksa mereka untuk mencari nilai-nilai baru. Namun, perubahan sosial harus diarahkan kepada kemajuan sosial dan tidak merusak nilai-nilai sosial yang sudah ada.

Kesimpulan

Emile Durkheim adalah seorang sosiolog Perancis yang terkenal dengan teori fungsionalisme. Salah satu teori Durkheim yang terkenal adalah teori perubahan sosial. Menurut Durkheim, perubahan sosial terjadi ketika masyarakat mengalami krisis yang diselesaikan melalui pembentukan nilai-nilai baru. Perubahan sosial dapat berupa perubahan sosial kecil atau perubahan sosial besar. Perubahan sosial besar dapat menghasilkan anomie, yaitu keadaan di mana masyarakat kehilangan panduan moral dan nilai-nilai yang biasa mereka andalkan. Untuk mengatasi anomie, Durkheim menyarankan agar masyarakat membentuk kesadaran kolektif yang baru dan solidaritas sosial yang baru. Individu juga memiliki peran penting dalam perubahan sosial sebagai agen perubahan sosial yang memperkenalkan nilai-nilai baru dan membantu masyarakat mengatasi anomie.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya, Sobat Teknohits!

Teori Perubahan Sosial Menurut Emile Durkheim