jelaskan hubungan antara takdir ikhtiar doa dan tawakal

jelaskan hubungan antara takdir ikhtiar doa dan tawakal

 

Iman Kepada Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar dapat diartikan sebagai kepercayaan secara sepenuh hati jika Allah SWT telah menetapkan segala sesuatu yang terjadi pada makhluk ciptaan-Nya. Setiap makhluk sudah ditentukan jalan hidupnya sejak zaman azali. Menurut hadits riwayat muslim, Iman kepada qada dan qadar termasuk dalam rukun iman yang keenam. Segala ketetapan dari Allah SWT telah ditulis dan tercantum dalam kitab yang nyata atau lauh mahfuz. Ketetapan dari Allah SWT ini dapat disebut juga dengan sunnatullah atau dalam bahasa akademis berarti hukum alam. Sunnatullah dapat diartikan sebagai suatu ketetapan jika semuanya telah dijodohkan, seperti siang malam dan laki-laki perempuan. Ketetapan-ketetapan dari Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya tercantum dalam Ayat Kauniyah, dalam ayat ini juga tercantum kebesaran Allah SWT yang menciptakan qada serta qadar bagi makhluk ciptaannya.

  • Qada

Qada menurut bahasa dapat diartikan sebagai ketentuan, ketentuan, ukuran, serta takaran, sedangkan secara makna qadha dapat diartikan sebagai takdir yang telah ditulis Allah SWT di lauh al-mahfuz sejak zaman azali. Ketetapan atau takdir ini bersifat tidak dapat diubah dan berlaku bagi semua makhluk ciptaan Allah SWT. Qada dari Allah SWT bersifat belum terlaksana atau ketetapan baru. Penjelasan mengenai qada ini termuat dalam Surah al-Hadid ayat 22, ayat ini menjelaskan jika setiap bencana alam yang menimpa makhluk Allah SWT telah tertulis dalam lauh mahfuz. Ketika mendapatkan takdir buruk atau musibah hendaknya seorang muslim menyebutkan lafal “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” yang berarti “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali”. ketentuan ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 56:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

  • Qadar

Qadar dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu ketentuan dari Allah SWT yang berlaku dan terjadi pada setiap makhluk ciptaan-Nya, ketentuan ini sesuai dengan batasan, ukuran, dan hukum yang telah ditetapkan (qada). Qadar juga dapat diartikan sebagai implementasi dari qada itu sendiri, namun qadar tidak bersifat tetap dan dapat diubah oleh usaha makhluk itu sendiri.

  • Takdir

Takdir sendiri dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yang berbeda, yaitu:

  1. Takdir mubram: Merupakan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan tidak dapat diubah oleh makhluk-Nya meskipun menggunakan berbagai cara, contoh dari takdir ini adalah kelahiran dan kematian.
  2. Takdir muallaq: Merupakan salah satu jenis takdir dari Allah SWt yang dapat diubah dengan cara berusaha atau ikhtiar dan berdoa. Melalui usaha dan permintaan serta permohonan (doa) kepada Allah SWT, maka nasib dari seseorang dapat berubah. Terdapat beberapa contoh dari takdir muallaq ini, seperti kemiskinan, sakit yang dapat dicegah dengan berobat, kepintaran seorang siswa yang diraih dengan cara belajar, dan prestasi serta kesuksesan yang dapat diraih dengan perjuangan keras.

Pembahasan soal

Takdir memiliki pengertian yaitu ketentuan dari Allah. Takdir terdiri dari 2 macam, salah satunya yaitu Takdir Muallaq, merupakan takdir berupa ketentuan dari Allah yang mengikutsertakan usaha atau ikhtiar dari manusia. Maka dari itu, manusia bisa mengusahakan takdir tertentu sesuai dengan ketentuan yang ada. Lalu untuk melengkapi ikhtiar itu, manusia harus berdoa, yaitu usaha batin agar mendekatkan diri dengan pengharapan pada Allah.

TAKDIR yang ingin dicapai dengan IKHTIAR dan DOA ini harus disempurnakan dengan bersikap TAWAKKAL, yaitu sikap atau perilaku berserah diri kepada Allah atas segala keputusan atau hasil yang diberikanNya. Tawakkal merupakan pelengkap usaha serta doa dalam mewujudkan takdir yang ingin dicapai. Artinya kepasrahan haruslah disertai dengan usaha dan doa sebaik mungkin dikarenakan tawakkal bukan memiliki makna pesimis melainkan optimis.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita ketahui bahwa TAKDIR yang ingin dicapai dengan IKHTIAR dan DOA ini harus disempurnakan dengan bersikap TAWAKKAL, yaitu sikap atau perilaku berserah diri kepada Allah atas segala keputusan atau hasil yang diberikanNya. Tawakkal merupakan pelengkap usaha serta doa dalam mewujudkan takdir yang ingin dicapai. Artinya kepasrahan haruslah disertai dengan usaha dan doa sebaik mungkin dikarenakan tawakkal bukan memiliki makna pesimis melainkan optimis.