Konferensi Asia Afrika Diselenggarakan Pada Tanggal yang Bersejarah

Sejarah Konferensi Asia Afrika

Hello Sobat Teknohits! Pada tanggal 18 April 1955, sebuah konferensi penting diadakan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Konferensi tersebut dikenal sebagai Konferensi Asia Afrika atau Konferensi Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara dari Asia dan Afrika. Konferensi Bandung menjadi salah satu tonggak sejarah dalam perjuangan kemerdekaan dan perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme.

Tujuan Konferensi Asia Afrika

Tujuan utama dari Konferensi Asia Afrika adalah untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika. Negara-negara yang hadir di konferensi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mengakhiri penguasaan kolonialisme dan imperialisme.

Peserta Konferensi Asia Afrika

Peserta Konferensi Asia Afrika terdiri dari negara-negara di Asia dan Afrika. Negara-negara tersebut adalah Afganistan, Burma, Kamboja, Ceylon (sekarang Sri Lanka), Republik Rakyat Tiongkok, India, Indonesia, Irak, Iran, Israel, Yordania, Laos, Lebanon, Liberia, Libya, Mesir, Maroko, Nepal, Pakistan, Filipina, Arab Saudi, Siam (sekarang Thailand), Sudan, Suriah, Turki, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Yaman, dan Ethiopia.

Hasil Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika menghasilkan Deklarasi Konferensi Asia Afrika. Deklarasi ini berisi prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan bagi kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah menghormati kemerdekaan dan integritas teritorial setiap negara, menghormati hak asasi manusia, dan menentang segala bentuk kolonialisme, imperialisme, dan diskriminasi.

Dampak Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika memiliki dampak yang sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan dan perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme. Konferensi ini menjadi bukti bahwa negara-negara Asia dan Afrika bersatu untuk memperjuangkan tujuan yang sama. Konferensi ini juga menjadi awal dari gerakan non-blok yang merupakan gerakan politik yang tidak berafiliasi dengan blok politik manapun.

Peringatan Konferensi Asia Afrika

Setiap tahun, tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Konferensi Asia Afrika. Peringatan ini dilakukan untuk mengenang momentum penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme.

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika

Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam Konferensi Asia Afrika. Indonesia dipilih sebagai tuan rumah konferensi ini dan Presiden Soekarno menjadi salah satu pemimpin utama dalam konferensi ini. Indonesia juga menyumbangkan konsep dasar dari Deklarasi Konferensi Asia Afrika.

Kontribusi Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Setelah Konferensi Asia Afrika, Indonesia menjadi salah satu negara pendiri Gerakan Non-Blok. Gerakan ini didirikan pada tahun 1961 dan sejak itu, Indonesia aktif dalam memperjuangkan tujuan gerakan ini. Gerakan Non-Blok bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan di dunia.

Kesimpulan

Konferensi Asia Afrika adalah momentum penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme. Konferensi ini menjadi bukti bahwa negara-negara Asia dan Afrika bersatu untuk memperjuangkan tujuan yang sama. Konferensi ini juga menjadi awal dari gerakan non-blok yang merupakan gerakan politik yang tidak berafiliasi dengan blok politik manapun. Selain itu, Indonesia juga memiliki peran penting dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok. Peringatan Konferensi Asia Afrika setiap tahun juga menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!

Konferensi Asia Afrika Diselenggarakan Pada Tanggal yang Bersejarah