5 Alasan Tenet Film Terburuk Di 2021, Bikin Penonton Puyeng!

Hallo guys, kali ini teknohits akan kembali mengulas info tentang dunia film nih, yaitu sebuah film yang berjudul Tenet, film ini dirilis pada tahun 2021 lalu arahan Christopher Nolan, akan tetapi, alih alih mendulang kesuksesan film tersebut malah dianggap sebagai film terburuk tahun 2021, apa saja alasannya? Yuk kita simak bersama.

 

Alasan Tenet Jadi Film Terburuk di 2021

 

1. Durasi Film Terlalu Panjang

Rata-rata, sebuah film layar lebar akan memiliki durasi antara 90-120 menit, atau 1,5-2 jam saja. Lalu, gimana dengan film Tenet? Tenet termasuk kedalam salah satu film berdurasi lama, yakni sekitar 2 jam 30 menit. Untuk sebuah film yang berbelit, durasi ini hanya akan tambah bikin pusing! Durasi tersebut juga terlalu panjang untuk ditayangkan di China karena China mempunyai sebuah aturan selama pandemi film yang bisa ditayangkan di bioskop maksimal berdurasi 120 menit.

 

2. Peran yang Kurang Berkarakter

Elizabeth Debicki pernah menjadi tokoh utama di film Peter Rabbit tahun 2018. Ia juga berperan sebagai tokoh pendukung di Guardians of The Galaxy Vol. 2. Di film tersebut, Elizabeth mempunyai peran sebagai Kat, yaitu seorang istri dari tokoh antagonis Kenneth Branagh yang nggak lagi punya hubungan dekat dengan suaminya.

Namun sayang, perannya di film ini enggak ditulis dengan maksimal. Alhasil, Kat lebih terlihat seperti karakter film nggak berguna. Padahal ia termasuk salah satu karakter penting.

 

3. Dialog Penting Nggak Terdengar

Salah satu kesalahan fatal dalam film Tenet yaitu audionya yang dirasa berlebihan. Hal ini menjadi hal yang dikritik oleh banyak pihak, termasuk kritikus film. Banyak yang rasa terganggu dengan mixing audio yang terkesan memaksakan. Ujung-ujungnya, dialog di film action terbaru ini jadi susah untuk dipahami.

Campuran audio di film ini terlalu menekankan musik, efek suara, dan kebisingan latar belakang yang justru bikin dialog penting jadi nggak terdengar jelas. Sepertinya urusan mixing audio menjadi kekurangan Nolan. Sebab sebelumnya, hal serupa juga terjadi di film The Dark Knight Rises, Interstellar, dan Dunkirk.

 

4. Pamer ‘Kejeniusan’ Nolan

Tenet dipenuhi jargon intelek yang seakan-akan berteriak pada penonton tentang kejeniusan sang legenda Christopher Nolan. Hal tersebut yang seolah ditekankan dalam filmnya. Alih-alih memberikan cerita yang apik dan rapih, ‘kejeuniusan’ Nolan justru seperti bermain di sepanjang film dan bikin penonton merasa bodoh karena nggak mengerti alurnya. Karena tersebut, Tenet menjadi salah satu film paling ambisius yang akhirnya gagal karena kejeniusan sang sutradara sekaligus penulisnya, bro.

 

5. Cerita yang Rumit dan Berantakan

Seperti yang teknohits katakan, Nolan ingin memamerkan cerita yang jenius dengan menggabungkan pakem cerita dan visual beberapa genre film berbeda di dalamnya. Di luar visual yang memukau, Tenet menampung semua ciri khas Nolan tentang manipulasi ruang dan waktu, renungan soal kematian, hingga ikatan keluarga.

Masalahnya, Tenet justru menjadi film Nolan yang sangat rumit dan berantakan. Ia seolah nggak peduli sama plot, perkembangan karakter, dan realistis atau nggaknya suatu adegan. Ada kalanya plot berjalan normal, lalu plot akan berjalan seperti video rewind. Yang bikin makin mumet, plot yang normal dan seperti di-rewind bisa terjadi sekaligus dalam satu adegan.