Fakta Menarik Burung Gagak! Dari Menyeramkan Sampai Pintar

Jika membahas mengenai burung gagak, mungin kamu akan langsung teringat dengan film aksi asal Jepang yaitu Crows Zero, Film yang terbagi dalam tiga seri ini menampilkan seekor gagak sebagai icon watak dalam film tersebut, karena dalam film yang dibintangi oleh shun oguri ini menggambarkan pelajar yang memiliki watak seperti gagak yaitu menyeramkan dan pemarah.

Memang tidak bisa dipungkiri, gagak sering kali identik dengan hal berbau menyeramkan, karena bentuknya yang berukuran besar, suaranya yang terdengar khas dan memiliki bulu tebal berwarna hitam membuat gagak menjadi sosok burung yang menyeramkan.

Namun, tahukah kamu ternyata beberapa fakta ini menyebutkan burung gagak sebagai burung yang pintar dan cerdas dibandingkan burung lainnya. Gagak merupakan anggota burung pengicau (passeriformes) yang termasuk di marga Corvus, Suku Corvidae dan berjenis karnivora.

Fakta lainnya Burung gagak juga memiliki sifat unik dan misterius. Burung gagak akan berkumpul di sekitar gagak lainnya yang telah wafat. Inilah salah satu sifat yang membuat gagak terkesan menyeramkan. Perilaku itu kemungkinan juga sebagai panggilan alarm untuk membuat gagak lainnya menyadari adanya kematian. Panggilan alarm tersebut memicu mobbing yaitu gagak untuk berkumpul di sekitar bangkai yang dapat berlangsung selama 15 hingga 20 menit.

Tapi di samping kebiasaan menyeramkan tersebut, seperti dikutip dari IFL Science, sebuah penelitian melaporkan jika burung gagak juga sangat pintar. Studi tentang perilaku autodidak pada nonprimata menunjukkan burung gagak mengetahui cara menggunakan mesin penjual otomatis dengan memasukkan potongan kertas kecil yang kasar.

Mereka diberi hadiah makanan setelah kertas masuk, lalu pergi dengan potongan kertas besar yang tidak bisa masuk ke slot. Tidak ragu sedikitpun, burung gagak mulai merobek kertas menjadi potongan-potongan berukuran slot. Kemampuan hewan ini untuk mengajar dirinya sendiri memakai alat baru dan memasukkannya ke dalam ingatan diyakini sebagai bakat yang terisolasi pada nenek moyang mereka.

Penelitian lebih lanjut tentang cranium burung gagak mengidentifikasi bahwa ada banyak aktivitas yang diamati di nidopallium caudolaterale, area otak yang mirip dengan korteks prefrontal primata ketika mereka menyelesaikan tugas. Ini adalah wilayah otak untuk menentukan keputusan dan menampung pemikiran yang lebih tinggi.