5 Fakta Penting Gerhana Matahari Cincin yang Perlu Kamu Tahu

Gerhana matahari cincin sering kali terlintas di berbagai daerah Indonesia namun fenomena ini jarang terjadi karena hanya terjadi dua kali saja dalam setahun, terakhir kali gerhana matahari cincin muncul adalah tahun 2021 kemarin.

Untuk kamu yang belum tahu, Fenomena ini adalah keadaan dimana matahari, bulan dan bumi berada di posisi yang tepat segaris. Pada saat yang sama, bulan sedang berada pada titik yang jauh dari bumi. Akibat dari itu, saat gerhana terjadi, bulan terlihat hanya menutupi bagian tengah dari matahari. Sedangkan sisi pinggir matahari masih terlihat bersinar menyerupai cincin besar di atas langit.

 

Maka dari itu inilah, 5 Fakta Penting Gerhana Matahari Cincin yang Perlu Kamu Tahu

 

Fenomena Alam

Gerhana matahari adalah salah satu fenomena alam, yang dapat disaksikan oleh manusia di Bumi. Seperti yang sudah diketahui, GMC terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

 

Peristiwa Langka

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan, Gerhana Matahari Cincin menjadi salah satu peristiwa langka di Indonesia.

 

Terjadi 1-2 Tahun Sekali

GMC terjadi sekira 1-2 tahun sekali. GMC pernah terjadi pada 26 Februari 2017, kemudian di tahun ini. Selanjutnya, GMC diprediksi terjadi pada 21 Juni 2021, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023 dan 2 Oktober 2024.

 

Tak Berdampak Signifikan terhadap Bumi

Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengungkapkan bahwa tidak ada dampak yang signifikan terhadap Bumi. Ia mengungkapkan bahwa kemungkinan ada pengaruhnya terhadap telekomunikasi frekuensi tinggi (gelombang pendek)

 

Disarankan Tidak Melihat GMC secara Langsung

LAPAN mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melihat ke arah matahari langsung dengan mata telanjang saat terjadi Gerhana Matahari Cincin.  Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan. Beberapa peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan aman antara lain, kamera pinhole (kamera lubang jarum), kacamata matahari, binocular atau teleskop dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari.