Cara Penulisan PHP yang Santai untuk Pemula

Kenapa harus belajar PHP?

Hello Sobat Teknohits! Apakah kamu ingin membuat website atau aplikasi web yang interaktif dan dinamis? Jika iya, maka kamu perlu belajar PHP. PHP bisa dibilang sebagai bahasa pemrograman yang sangat populer di dunia web. Hampir semua website besar di dunia menggunakan PHP, misalnya seperti Facebook, Wikipedia, dan WordPress. Oleh karena itu, belajar PHP sangat penting untuk kamu yang ingin membangun website atau aplikasi web yang keren.

Apa itu PHP?

PHP adalah singkatan dari “Personal Home Page”. Awalnya, PHP dirancang sebagai bahasa pemrograman untuk membuat halaman web dinamis. Namun, seiring perkembangan waktu, PHP telah berkembang menjadi bahasa pemrograman yang sangat kuat untuk membuat aplikasi web. PHP dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994 dan saat ini dikelola oleh kelompok pengembang open source yang disebut “PHP Group”.

Cara Penulisan PHP yang Benar

Untuk menulis PHP, kamu membutuhkan editor teks seperti Notepad++, Sublime Text, atau Visual Studio Code. Kemudian, kamu perlu membuat file dengan ekstensi “.php” dan menulis kode PHP di dalamnya. Berikut adalah contoh kode PHP yang sederhana:

echo “Hello, Sobat Teknohits!”;
?>

Kode di atas akan menampilkan teks “Hello, Sobat Teknohits!” di browser ketika kamu membuka file PHP tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis kode PHP:

1. Menambahkan Tag PHP

Setiap kode PHP harus dimulai dengan tag ““. Ini adalah cara untuk memberitahu server web bahwa ini adalah kode PHP dan harus dijalankan.

2. Menyisipkan Kode HTML

Kamu bisa menyisipkan kode HTML di dalam kode PHP. Ini memungkinkan kamu untuk membuat tampilan website dengan markup HTML dan membuatnya dinamis dengan kode PHP. Berikut adalah contoh kode PHP yang menyisipkan kode HTML:

$nama = “Sobat Teknohits”;
echo “Hello, $nama!”;
?>

Kode di atas akan menampilkan teks “Hello, Sobat Teknohits!” dengan nama Sobat Teknohits yang ditebalkan.

3. Menggunakan Variabel

Variabel adalah cara untuk menyimpan nilai dan menggunakannya di seluruh kode PHP. Variabel diawali dengan tanda “$” dan dapat diisi dengan tipe data apa saja, seperti string, angka, atau array. Berikut adalah contoh kode PHP yang menggunakan variabel:

$nama = “Sobat Teknohits”;
$umur = 25;
echo “Halo, nama saya $nama dan saya berumur $umur tahun.”;
?>

Kode di atas akan menampilkan teks “Halo, nama saya Sobat Teknohits dan saya berumur 25 tahun.”.

4. Menggunakan Fungsi

Fungsi adalah blok kode yang dapat digunakan kembali di seluruh kode PHP. Fungsi dapat mengambil argumen dan mengembalikan nilai. Berikut adalah contoh kode PHP yang menggunakan fungsi:

function tambah($a, $b) {
return $a + $b;
}
$hasil = tambah(2, 3);
echo “Hasil penjumlahan 2 dan 3 adalah $hasil.”;
?>

Kode di atas akan menampilkan teks “Hasil penjumlahan 2 dan 3 adalah 5.”.

5. Menggunakan Kondisi

Kondisi adalah cara untuk memeriksa nilai dan melakukan tindakan berbeda berdasarkan hasilnya. Kondisi dapat menggunakan pernyataan “if”, “else”, atau “elseif”. Berikut adalah contoh kode PHP yang menggunakan kondisi:

$umur = 25;
if ($umur >= 18) {
echo “Kamu sudah dewasa.”;
} else {
echo “Kamu masih anak-anak.”;
}
?>

Kode di atas akan menampilkan teks “Kamu sudah dewasa.” karena nilai variabel $umur adalah 25.

Kesimpulan

Belajar PHP memang tidak mudah, tapi sangat penting untuk kamu yang ingin membangun website atau aplikasi web yang keren. Dalam artikel ini, kamu telah belajar tentang cara penulisan PHP yang santai dan mudah dipahami. Kamu juga telah belajar tentang tag PHP, variabel, fungsi, kondisi, dan banyak lagi. Jangan lupa untuk terus berlatih dan mencoba hal-hal baru. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Cara Penulisan PHP yang Santai untuk Pemula