Hati Hati Inilah Modus Baru Penipuan Setruk ATM, Kenali Ciri Cirinya

Disaat pandemi saat ini banyak pedagang yang menerapkan sistem pembayaran online, namun buat kamu yang sering bertransaksi online tanpa sistem yang jelas, cuma transaksi via transfer ATM, kamu harus berhati hati karena sekarang banyak modus penipuan berkedok membayar lewat transfer via ATM.

 

Kali ini teknohits ingin membagikan pengalaman berharga, agar kamu tidak tertipu lagi dengan modus serupa, yuk mari kita lihat..

Jadi baru baru ini kabarnya telah terjadi penipuan dengan menggunakan struk ATM disebuah toko perhiasan di daerah depok. Jadi pihak toko mengaku telah merugi sekitar Rp27 juta atas dua gelang emas dengan berat 99.93 gram dan 35,75 gram.

 

Jadi modus penipuannya seperti ini, pelaku berpura pura untuk membeli perhiasan di toko korban, namun setelah melihat lihat pelaku tersebut tidak menemukan perhiasan yang cocok, lalu pada beberapa hari kemudian pelaku dagang lagi dengan temannya untuk melakukan transaksi pembelian dengan menggunakan fasilitas Debit BCA atas gelang emas yang kebetulan ada dan ukurannya sesuai dengan yang dia cari. Pelaku memiliki kartu ATM Platinum, akan tetapi kartu tersebut gagal di-swipe oleh mesin debit BCA karena alasan “Swipe Card Error”.

 

Kemudian, pelaku penipuan ini menawarkan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan transfer via ATM. Setelah kurang lebih 30 menit pelaku kembali dengan membawa struk ATM yang lengkap memuat waktu transaksi jam, hari, bulan, tahun, rekening transfer, nama penerima transfer, serta jumlah uang yang sesuai dengan transaksi. Berdasarkan bukti transfer tersebut, kemudian pemilik toko menyerahkan gelang emas yang dibeli oleh pelaku.

 

Lalu pada Malam harinya, pemilik toko coba mengecek saldo lewat ATM, dan alangkah kagetnya dia angka pada saldo tidak bertambah. Namun, pemilik toko merasa tidak curiga karena biasanya mutasi rekening atas transaksi di hari libur baru akan masuk keesokan harinya.

 

Pada senin hari kerja, pemilik toko pergi menuju kantor BCA terdekat untuk mencetak buku nasabahnya sekaligus menanyakan mengapa transaksi sejumlah di atas belum termutasi. Setelah di-inquiry oleh pegawai bank, ternyata transaksi tersebut tidak pernah ada dan pihak bank menyimpulkan bahwa itu adalah transaksi fiktif/palsu.

 

Pihak BCA juga tak tinggal dia, dan telah melakukan investigasi ke divisi ATM Monitoring, dan memastikan bahwa transaksi yang ada pada struk ATM dengan nomor WSID 5127-BCA Depok 3, adalah transaksi yang sudah terjadi pada pukul 16:55 WIB berupa penarikan sejumlah Rp200 ribu. Lalu terdapat transaksi berupa cek saldo pada pukul 17:05 WIB. Sedangkan transaksi si penipu ini yang tertera di bukti transfer adalah pukul 16:58 WIB.

 

Demikian info yang teknohits bagikan, semoga dapat menjadi pembelajaran yang berguna ya…