Film Populer Yang Gak Layak Ditonton, Buang Buang Waktu Saja!

7 Film Populer Yang Gak Layak Ditonton, Buang Buang Waktu Saja!

oleh

Hallo guys, apakah kamu pernah nonton film tapi setelah film itu habis tapi kamu gak tahu apa yang kamu dapat dari film tersebut? Nah dalam artikel kali ini teknohits akan membahas mengenai tema tersebut yaitu deretan film yang gak layak kamu tonton Karena cuma buang buang waktu saja, yuk disimak infonya berikut ini.

Daftar Isi tampilkan

1. The Big Wedding (2019)

Film Populer Yang Gak Layak Ditonton, Buang Buang Waktu Saja! 7 Film Populer Yang Gak Layak Ditonton, Buang Buang Waktu Saja!

Film komedi ini sebetulnya dibintangi oleh nama-nama besar film Hollywood seperti Robert De Niro, Diane Keaton, dan Katherine Heigl, namun masih gagal dalam menampilkan satu cerita yang menarik. Film arahan Justin Zackman ini terlalu mudah untuk ditebak baik dari segi cerita maupun dari segi pengembangan karakternya. Lelucon yang dibubuhkan ke dalamnya pun banyak yang tidak lucu dan terkesan dipaksakan untuk masuk ke dalam adegan tertentu.

2. Eragon (2006)

Eragon (2006)
Sumber gambar: alief workshop

Film yang diangkat dari sebuah Novel best seller ini sebetulnya mempunyai sebuah potensi yang cukup baik untuk menjadi sebuah film yang berkualitas. Tapi meski diselimuti oleh sihir, aksi, dan naga hal tersebut tidak cukup untuk menaikkan pamor dari film fiksi yang satu ini. Film ini harusnya bukan cuma dibikin satu saja karena novelnya pun mempunyai beberapa buku lanjutan. Kegagalan film ini sampai mengurungkan niat rumah produksinya untuk membuat sekuel.

3. Marmaduke (2010)

Marmaduke (2010)
Sumber gambar : imp award

Film dengan tokoh utama binatang memang mempunyai keunikan tersendiri yang dapat membikin para penggemar film terpesona. Tapi sayang, hal tersebut enggak terlihat di film yang satu ini. Film komedi Marmaduke berkisah menganai seekor anjing yang sering kali berulah dengan caranya yang unik. Cerita dan humor yang disuguhkan oleh film ini jauh dari kata menarik yang membuat setiap orang dewasa yang menontonnya akan merasa bosan.

4. Yogi Bear (2010)

Yogi Bear (2010)
Sumber gambar: youtube

Film ini diangkat dari sebuah film kartun dengan nama yang sama, film Yogi Bear gatot untuk menjadi ikonik seperti tokoh kartun yang diadaptasinya ini. Film yang satu ini berkisah tentang seorang pembuat film dokumenter yang secara tiba-tiba bertemu dengan Yogi dan Boo-Boo. Film ini jauh dari kata menarik dan bahkan ada kritikus yang mengatakan bahwa film ini tidak dibutuhkan dan hanya buang-buang waktu saja.Pendapat sang kritikus sejalan dengan rating film ini di situs IMDb yang mendapatkan angka 4,6/10 dan juga Metascore 35/100.

5. Tooth Fairy (2010)

Tooth Fairy (2010)
Sumber gambar; Tooth Fairy (2010)

Ide untuk jadikan Dwayne The Rock Johnson untuk menjadi seorang peri gigi terdengar seperti sebuah lelucon yang menarik. Tapi sayang, di film Tooth Fairy leluconnya menjadi enggam seru sama sekali untuk dilihat. Performa sang aktor Hollywood ini enggak mampu menyelamatkan film ini dari kegagalan. Lelucon di dalam film ini kebanyakan hanyalah lelucon klise lama yang membuat film ini kehilangan sentuhan humor original miliknya sendiri.

6. Surviving Christmas (2004)

Film yang dibintangi oleh Ben Affleck ini sebenarnya mencoba mengangkat sudut pandang yang unik dan berbeda. Tapi sayang bukannya sukses menjadi film yang dikenang oleh banyak orang sebagai film bagus yang memukau film ini justru akan lebih banyak diingat sebagai film gagal. Film bertema natal ini termasuk kedalam gagal total dari berbagai macam segi dari mulai ceritanya hingga leluconnya semuanya kurang diterima dengan baik.

7. New York Minute (2004)

New York Minute (2004)
Sumber gambar: kompas

New York Minute coba untuk menggabungan berbagai macam elemen ke dalam sebuah film untuk menghasilkan satu kesatuan yang memukau. Tapi sayang, bukannya berhasil menjadikan sebuah film terbaik, elemen yang berbagai macam ini justru saling bertolak belakang satu sama lain dan membuat film ini menjadi film yang aneh. Cerita di film ini kurang menarik dan variatif ditambah lagi pengembangan karakter yang dipaksakan memperparah buruknya film ini.

Rekomendasi: