Contoh Majas Metafora

Hello Sobat Teknohits! Apakah kamu sudah mengenal tentang majas metafora? Majas ini termasuk salah satu majas yang sering digunakan dalam karya sastra. Majas metafora menggambarkan suatu hal dengan menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak berhubungan dengan objek yang dimaksud. Contohnya, “hati yang gundah seperti lautan yang bergelora”. Nah, berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh majas metafora yang sering digunakan dalam karya sastra.

1. Metafora sebagai perumpamaan

Majas metafora sering digunakan dalam bentuk perumpamaan. Misalnya, “dia adalah matahari di dalam hidupku”. Dalam kalimat ini, matahari digunakan sebagai perumpamaan untuk menjelaskan betapa pentingnya seseorang dalam hidup kita. Contoh lainnya, “hidup itu seperti roda yang terus berputar”. Kalimat ini menggambarkan bahwa kehidupan selalu berubah dan kita harus siap menghadapinya.

2. Metafora sebagai personifikasi

Majas metafora juga sering digunakan dalam bentuk personifikasi. Dalam personifikasi, objek atau benda diberikan sifat-sifat manusia. Contohnya, “angin pagi membelai pipi saya dengan lembut”. Dalam kalimat ini, angin pagi di personifikasikan sebagai manusia yang membelai pipi kita. Contoh lainnya, “hujan turun dengan derasnya seperti menangis pilu”. Kalimat ini menggambarkan bahwa hujan turun dengan intensitas yang sangat kuat, seperti menangis pilu.

3. Metafora sebagai simile

Majas metafora juga sering digunakan dalam bentuk simile. Simile adalah majas yang membandingkan dua hal dengan menggunakan kata “seperti” atau “bagai”. Contohnya, “wajahnya seperti bunga yang sedang mekar”. Dalam kalimat ini, wajah seseorang dibandingkan dengan bunga yang sedang mekar. Contoh lainnya, “suara kecilnya bagai bisikan angin yang lembut”. Kalimat ini menggambarkan bahwa suara seseorang sangat lembut dan halus seperti bisikan angin.

4. Metafora sebagai metafora terbalik

Majas metafora terbalik adalah kebalikan dari metafora. Dalam metafora terbalik, benda atau objek yang seharusnya menjadi subjek utama dijadikan objek yang lebih kecil. Contohnya, “sepiring nasi menjadi kebahagiaan yang tak ternilai”. Dalam kalimat ini, sepiring nasi dijadikan sebagai objek kecil yang dapat memberikan kebahagiaan yang tak ternilai.

5. Metafora sebagai metonimi

Metonimi adalah majas yang menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan objek aslinya. Contohnya, “kain sutra yang ia kenakan memberikan kesan anggun pada dirinya”. Dalam kalimat ini, kata “kain sutra” digunakan untuk menjelaskan kesan anggun pada orang tersebut. Contoh lainnya, “tangannya meraih gelas dan meminum segelas air”. Dalam kalimat ini, kata “gelas” digunakan untuk menjelaskan bahwa orang tersebut sedang meminum air.

6. Metafora sebagai alegori

Alegori adalah majas yang menggambarkan suatu hal dengan menggunakan kisah atau cerita. Contohnya, “kisah tentang burung merpati yang menemukan cinta sejatinya di tengah-tengah kota yang sibuk”. Dalam kalimat ini, kisah burung merpati digunakan untuk menggambarkan bahwa cinta sejati dapat ditemukan di mana saja, bahkan di tengah-tengah kehidupan yang sibuk.

7. Metafora sebagai eufemisme

Eufemisme adalah majas yang menggunakan kata-kata yang lebih halus atau sopan untuk menggambarkan sesuatu yang kasar atau tidak pantas. Contohnya, “ia meninggal dunia” sebagai pengganti “ia mati”. Dalam kalimat ini, kata “meninggal dunia” digunakan sebagai eufemisme untuk menggambarkan bahwa seseorang telah meninggal.

8. Metafora sebagai ironi

Ironi adalah majas yang menggambarkan suatu hal dengan cara yang bertentangan dengan makna sebenarnya. Contohnya, “ia sangat pintar, sampai-sampai ia lupa untuk hidup”. Dalam kalimat ini, kata “pintar” digunakan untuk menggambarkan bahwa orang tersebut tidak memiliki kecerdasan emosional yang memadai.

9. Metafora sebagai hiperbola

Hiperbola adalah majas yang menggambarkan suatu hal dengan cara yang berlebihan atau melebih-lebihkan. Contohnya, “ia menangis setiap malam karena rindu yang tak terkira”. Dalam kalimat ini, kata “menangis setiap malam” digunakan untuk menggambarkan bahwa orang tersebut sangat merindukan seseorang atau sesuatu.

10. Metafora sebagai anakronisme

Anakronisme adalah majas yang menggambarkan suatu hal dengan cara yang tidak sesuai dengan zaman atau tempat. Contohnya, “ia menulis surat dengan pena dan kertas seperti zaman dahulu”. Dalam kalimat ini, kata “pena dan kertas” digunakan sebagai anakronisme untuk menggambarkan bahwa orang tersebut menulis surat dengan cara yang sudah tidak umum lagi.

Kesimpulan

Dari beberapa contoh majas metafora di atas, kita dapat melihat bahwa majas ini dapat digunakan untuk menggambarkan suatu hal dengan cara yang indah dan menarik. Majas metafora adalah salah satu cara yang sering digunakan dalam karya sastra untuk membuat tulisan menjadi lebih hidup dan menarik perhatian pembaca. Dengan memahami beberapa contoh majas metafora yang sering digunakan, kita dapat meningkatkan kemampuan menulis kita dan membuat tulisan yang lebih menarik dan berkualitas.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Contoh Majas Metafora