Fakta Mengerikan Semut Peluru, Punya Gigitan Sangat Mematikan

Jika kita membahas semut, tentu kamu akan menjawab seekor hewan kecil yang suka menggigit bukan? Ya. Memang semut merupakan hewan seperti itu. Meskipun memiliki ukuran yang sangat kecil dibandingkan manusia ternyata ada semut yang mempunyai gigitan mematikan loh.

Namanya adalah semut peluru, semut ini adalah spesies berbeda dari semut yang ada disekitar lingkungan kita, karena kabarnya semut peluru ini mempunyai gigitan yang rasanya 30 kali lebih menyakitkan dibandingkan sengatan lebah. Sangat mengerikan buka, disengat lebah saja udah sakit, semut peluru bisa puluhan lebih sakit jika digigit. Maka tak heran jika semut ini mempunyai gigitan yang mematikan dan sangat dihindari manusia pada umumnya.

Semut dengan nama ilmiah Parponera Clavata ini merupakan penghuni asli hutan hujan di Amerika Selatan. Semut peluru memiliki bisa pertahanan yang sangat ampuh. Dikatakan bahwa sengatannya bisa dirasakan ke sekujur tubuh. “Dengan sengatan semut peluru, rasa sakit akan menjalar ke seluruh tubuhmu. Kamu akan mulai berkeringat, gemetar, detak jantung meningkat, dan jika kamu mendapatkan beberapa sengatan, kamu mungkin akan pingsan,” kata ahli alam Steve Backshall dikutip dari ZME Science.

Berbeda dengan jenis lainnya, koloni semut peluru tak sebanyak semut yang lain. Mereka biasa membuat sarang di bagian dasar tumbuhan dengan jumlah koloni hanya mencapai ratusan ekor. Semut pekerja biasanya mencari makan di pohon dan jarang turun ke permukaan tanah. Sementara itu ratu semut peluru memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Ukurannya bisa mencapai 20 hingga 30 mm.

2.250 gigitan semut peluru sanggup membunuh orang dewasa dengan berat badan sekira 74 kg. Meski tak bertahan cukup lama namun gigitannya mengandung senyawa neurotoksin yang disebut poneran. Uniknya semut peluru ini digunakan oleh suku Satere-Mawe di Brasil sebagai ujian penghargaan kesatria. Untuk mendapatkan gelar itu seorang pemuda harus mengenakan semacam sarung tangan yang dipenuhi semut peluru di dalamnya.

Proses itu setidaknya memerlukan 20 kali percobaan. Usai mengikuti penghargaan itu, tangan peserta mengalami bengkak, kemerahan dan biasanya mereka merasakan pusing di kepalanya.