Bagaimana Proses Terbentuknya Awan? Begini Penjelasannya

Baru baru ini, pengguna media sosial diramaikan dengan para pengguna yang mengunggah gambar awan di siang hari, karena cuaca yang terik awan yang muncul dilangit pun terasa indah. Itu pula yang membuat anak milenial mengambil gambar dan mengupload nya di akun media sosial mereka masing masing, terutama di aplikasi komunikasi whatsapp Story.

Namun, jika berbicara mengenai awan, apakah kamu tahu proses terbentuknya sebuah awan? Banyak yang menilai awan terbentuk dari embuan yang akan berubah menjadi hujan. Tapi untuk memperjelas hal tersebut yuk kita bahas dibawah ini.

Dalam buku Tafsir Alquran Tematik ‘Pelestarian Lingkungan Hidup’ yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI mengungkap laut yang terbentuk dengan beberapa tahap.

“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira,” Surah Ar-Rum Ayat 48.

Tahap pertama, “Dialah Allah yang mengirimkan angin..”. Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit.

Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfer. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “perangkap air”.

Tahap kedua, “Lalu angin itu menggerakan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal”. Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembung di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara.Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.

Tahap ketiga, “Lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya..”. Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel-partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.